Content marketing atau pemasaran konten adalah sebuah pendekatan pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan keterikatan dan kesadaran pelanggan terhadap merek, demi mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. Salah satu kisah sukses dalam pemasaran konten datang dari konglomerat di industri pangan, yakni Kraft.
Menurut AdAge, Kraft sekarang menghasilkan 1,1 miliar ad impressions (seberapa banyak iklan dilihat oleh calon pelanggan) setiap tahunnya secara internasional. Melalui pemasaran konten, mereka dapat menghasilkan empat kali lipat lebih banyak keuntungan, bila dibandingkan targeted advertising (iklan yang ditujukan pada target tertentu, misalnya berdasarkan data demografi).
Pemasaran konten memiliki dampak yang begitu besar, sehingga tidak hanya pemain baru yang menggunakannya, tetapi para pemain lama juga mulai mempelajarinya. Content Marketing Institute menyatakan 70% pemasar (marketer) membuat lebih banyak konten dibandingkan tahun sebelumnya. Terlebih lagi, 55% pemasar juga berencana untuk meningkatkan budget konten mereka. Kelihatannya bagus, bukan?
Masalah utama dari hal tersebut adalah kuantitas konten yang akan terus meningkat hingga akhirnya tercipta kejenuhan konten di pasar. Konten kamu akan terkubur sama cepatnya dengan kemunculan konten baru. Untuk menghindari hal ini, seorang pebisnis berpengalaman tidak hanya melakukan investasi yang banyak, tetapi juga investasi secara cerdas. Setidaknya dengan cara ini kesalahan dapat dihindari.
Berikut ini lima kesalahan umum yang dibuat oleh pemasar ketika mereka memikirkan strategi pemasaran konten. Menghindari kesalahan ini akan membuat kamu lebih menonjol di antara kompetisi.
“Strategi tidak begitu penting. Saya sudah tahu apa yang harus saya lakukan.”
Tidak semua orang menanggapi perancangan strategi konten dengan serius. Jika pun mereka serius, strategi mereka mungkin tidak didokumentasikan dengan baik. Content Marketing Institute mengatakan bahwa hanya 27% dari pemasar B2C (Business to Consumer) yang mendokumentasikan strategi pemasaran konten mereka dengan baik, sementara 50% memiliki strategi, tetapi tidak mendokumentasikannya. Dengan kata lain, karyawan baru tidak dapat mempelajari strategi yang telah dilaksanakan dan harus mencoba kembali dari awal.
Kalau kamu tidak memiliki strategi yang jelas, kemungkinan besar kamu hanya akan meniru apa yang dilakukan orang lain. Perlu diingat bahwa apa yang berhasil di perusahaan lain, belum tentu akan berhasil di perusahaanmu. Dengan hanya meniru, kamu mungkin malah mendapatkan kerugian besar. Sebenarnya membuat strategi tidaklah begitu sulit. Kumpulkan tim, kembangkan strategi, dan catat semua poin penting dalam diskusi. Kembangkan dan sesuaikan strategimu. Seiring dengan waktu, tim kamu akan mengetahui taktik yang memberi hasil positif dan yang merugikan. Bila kamu benar-benar buta dengan cara memulai semua ini, situs ini dapat membantu kamu.
“Konten apapun boleh, selama saya tetap memperbarui”
Kesalahan umum kedua adalah mengira bahwa konten apapun dapat membawa manfaat. Daripada menghabiskan sumber daya setengah-setengah untuk membuat konten yang biasa-biasa saja, lebih baik kamu mengeluarkan usaha maksimal untuk sebuah konten yang akan membawa dampak besar. Konten yang buruk bukan saja tidak berharga, namun juga berpotensi menjauhkanmu dari pelanggan.
- Ini beberapa tips untuk menciptakan konten yang baik
- Buatlah konten yang menyenangkan!
- Jangan berkonsentrasi pada penjualan, tujuan konten yang baik adalah menciptakan hubungan dengan pelanggan.
- Konten visual jauh lebih menarik daripada hanya tulisan polos.
“Pembuatan konten dan promosi adalah hal yang sama.”
Sudah punya strategi baik dengan konten berkualitas? Bagus! Apakah itu berarti pekerjaanmu sudah selesai? Jelas belum. Jangan melupakan tahap selanjutnya, yaitu promosi dan distribusi. Seperti yang dijelaskan di atas, ada jutaan materi pemasaran konten yang beredar saat ini. Satu-satunya cara untuk membuat kontenmu terlihat adalah dengan mempromosikannya. Selain itu, bila kamu ingin merangkul target pasar yang tepat, memiliki strategi distribusi adalah hal yang penting. Caramu mempromosikan dan mendistribusikan konten berkatian erat dengan tujuan serta kebutuhanmu. Untuk pengertian yang lebih baik akan perbedaan promosi dan distribusi, coba periksa artikel ini.
“Saya mau hasilnya sekarang juga.”
Kamu telah berusaha keras untuk membawakan konten yang bagus ke hadapan pelangganmu. Sekarang waktunya memutuskan apakah semua usaha itu membawa kesuksesan atau kegagalan. Kamu menginginkan jawabannya saat ini juga. Bersabarlah. Butuh waktu sebelum kontenmu dapat menarik perhatian pelanggan. Hal itu bisa saja memakan waktu beberapa jam, hari, minggu, atau bulan. Bila kamu tidak mendapatkan umpan balik yang baik, terus lanjutkan dan jangan menyerah. Coba cari tahu apa yang salah dan perbaiki hal tersebut. Ingatlah seluruh sumber daya yang sudah kamu investasikan ke dalam konten dan jangan biarkan semuanya terbuang sia-sia. Bagaimanapun, setiap usaha membutuhkan waktu untuk menjadi hal besar.
“Cukup lihat data dan biarkan semua berjalan dengan sendirinya.”
Ketika kamu mencapai kesuksesan melalui suatu konten, jangan abaikan hal tersebut. Jangan biarkan penulismu menggunakan formula yang sudah basi, karena selalu ada ruang untuk berkembang. Bahkan ketika kamu sudah menemukan formula yang sempurna untuk pemasaran, ingatlah bahwa pasar cenderung selalu berubah. Konten yang sempurna bisa berubah menjadi tidak berguna seiring dengan berjalannya waktu. Selalu lakukan evaluasi pada artikel-artikelmu. Gunakan data dan statistik yang kamu miliki untuk menentukan artikel mana yang harus dicontoh untuk terus maju. Bagi ahli media yang profesional, saran ini mungkin tampak amat mendasar, tetapi sesungguhnya ada banyak orang yang mengabaikan data mereka sendiri
[wpforms id=”532″ title=”true”]