Home » Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Video Marketing

Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Video Marketing

In this article

Pada 2014, aplikasi LINE menerbitkan video berdurasi 10 menit yang merupakan sekuel mini dari film romansa populer “Ada Apa Dengan Cinta?”. Film tersebut (AADC) bertujuan untuk mempromosikan fitur ‘Find Alumni’ dalam aplikasi LINE, dan menjadi viral di seluruh Indonesia.

Hanya dalam satu minggu, video yang diterbitkan menggunakan akun Youtube LiNE tersebut sudah mencapai 3 juta views. “Kita memilih AADC sebagai tema utama, selain karena kisah ini sangat relevan dengan fitur dan tema LINE ‘Find Alumni’, film ini masih menjadi acuan standar film populer di Indonesia,” ujar Galuh Chandrakirana, Kepala Tim Marketing LINE Indonesia pada media Mix.

Kita menggunakan strategi terintegrasi untuk mempromosikan fitur ini serta film mini, dengan menggunakan event LINE, beserta akun (LINE) Youtube, Facebook, dan Twitter,” kata Chandrakirana. “Kita juga memperoleh bantuan dari aktor-aktor AADC, produser film, dan komposer soundtrack, serta dari stasiun TV resmi untuk filmnya.

Apakah kampanye itu membawa kesuksesan bagi LINE? Dalam dua minggu, hashtag Twitter #AADC2014 menjadi salah satu trending topics teratas di Indonesia. Penggunaan fitur ‘Find Alumni’ juga meningkat sebanyak 700%, kata Chadrakirana tanpa mengungkap angka pasti.

Video memainkan peran yang amat penting di dunia digital marketing. Bila kamu ingin meluncurkan kampanye pemasaran yang solid, keputusan untuk tidak menggunakan video akan membuatmu satu langkah di belakang sainganmu. Bila kamu masih meragukan peran video dalam keseluruhan pasar global, coba lihat statistik ini.

Kenapa video marketing begitu penting?

video marketing merupakan bentuk pemasaran konten yang paling disukai publik
Sumber: Image by rawpixel.com on Freepik

Menurut comScore, lebih dari 45% pengguna internet setidaknya pernah menonton satu video dan terpapar dengan 32 video setiap bulannya. Ini juga berarti bahwa rata-rata pengguna internet yang menonton video setiap harinya telah mencapai angka 100 juta jiwa. Berkaitan dengan video di lingkup retail, 90% pembeli mengatakan bahwa video memiliki peran penting dalam keputusan untuk membeli.

eMarketer melaporkan bahwa rata-rata pengguna internet menghabiskan 5,5 jam menonton konten video pada 2015. Pada 2017, Cisco memprediksi bahwa video akan mencakup 69% dari seluruh arus konsumer di jaringan internet. Berdasarkan studi tahun 2013 oleh perusahaan data dan konten, Aberdeen Group, video marketing digunakan oleh lebih dari 90% perusahaan partisipan riset. Hari ini, video marketing memainkan peran yang terus berkembang dalam dunia konten marketing. Semuanya disebabkan karena kontribusi postif dalam hal ROI (return on investment). Beberapa bahkan mengatakan video marketing merupakan bentuk pemasaran konten yang paling disukai publik.

Tujuan setiap video dalam keseluruhan strategi kamu

youtube menjadi saluran paling populer untuk video marketing di Indonesia dan memiliki kemungkinan tertinggi bagi video untuk menjadi viral
Sumber: Image by Freepik

Menurut survei terbaru oleh Demand Metric and Ascend2, video merupakan konten pilihan untuk memperkenalkan merk (52%), diikuti oleh lead generation (45%), dan online engagement (42%).

Laporan yang sama juga menyatakan penempatan utama dari video biasanya dilakukan di situs web perusahaan (81%), diikuti oleh Youtube (73%), serta email dan newsletters (66%). Di luar masalah popularitas, YouTube merupakan medium video paling efektif, dengan 26% penonton memilih YouTube sebagai media pemutaran video.

Menurut Clickz, saluran paling populer untuk video marketing di Indonesia adalah Facebook, Twitter, dan Youtube. Selain itu, YouTube juga memiliki kemungkinan tertinggi bagi video untuk menjadi viral.

Bagaimana caranya membuat video marketing semakin efektif

Durasi- Menurut Visible Measures, kamu hanya punya 10 detik untuk memenangkan perhatian penonton. 20% penonton akan menutup video dalam 10 detik atau bahkan lebih cepat lagi. Dalam menit kedua, 60% penonton sudah akan menutup tampilan video. Perhatikan analisa data dari video-mu untuk mempelajari perilaku penonton dan memperbaiki kontenmu.

Kualitas – Videomu seharusnya bertujuan untuk memecahkan masalah penonton, menawarkan hiburan, atau menyediakan informasi berguna. Melakukan salah satu dari tiga hal di atas akan memperkuat hubungan dan komunikasi dengan penonton.Melihat kesuksesan video marketing di Indonesia oleh beberapa perusahaan seperti Yamaha, Oreo, dan LINE, ada beberapa hal yang dapat dipelajari. Berdasarkan Clickz, selain menangkap perhatian pelanggan dengan menawarkan konten menghibur (musik, foto, video), kamu juga dapat menampilkan selebriti populer dalam kampanye periklanan. Di luar itu, menggunakan konten interaktif (survei, kuis, ataupun menambahkan in-video links) juga dapat menciptakan hubungan dengan para pelanggan

Terakhir, pastikan video milikmu mudah untuk dicari, dirujuk, dan di-share oleh para penonton.

Format SEO (Search Engine Optimization)

Memastikan keoptimalan kata-kata dan data yang terkait dengan video-mu merupakan hal penting. Coba buatlah judul yang menarik, pastikan tags dan deskripsi video sesuai dengan konten, masukkan kata-kata yang tepat untuk target pasarmu.

Evaluasi kesuksesan kampanye video

video marketing memang meningkatkan ketenaran dan penjualan dari produk terkait
Sumber: Image by tirachardz on Freepik

Menurut survei oleh Online Publishers Association, 46% pengguna internet yang menonton video dalam 30 hari terakhir, mengambil tindakan tertentu setelah menonton. Tindakan itu termasuk mencari tahu lebih banyak informasi terkait dengan video, mengunjungi situs web perusahaan, atau membeli produk di dalam video.

Statistik menunjukkan bahwa video marketing memang meningkatkan ketenaran dan penjualan dari produk terkait. Bila kamu belum melakukan video marketing, kemungkinan besar kamu akan lebih sulit mendapatkan pelanggan.

Video AADC oleh LINE merupakan contoh yang baik dari kesuksesan terhadap pasar Indonesia, tetapi tidak ada kampanye iklan yang sama. Kamu perlu merancang strategimu sendiri.


[wpforms id=”532″ title=”true”]
Written by
Subscribe to C2 Media Newsletter
Written by
Subscribe to C2 Media Newsletter
Related Post