Pernahkah anda mendengar istilah gated content? Buat bisnis yang baru mengenal content marketing mungkin belum paham dengan istilah ini. Namun, untuk bisnis yang mungkin sudah mendapatkan momentum awareness melalui blog dan sosial media, bisa melanjutkan kegiatan content marketing ke tingkat selanjutnya yang lebih canggih dengan gated content.
Apa itu gated content?
Gated content adalah konten eksklusif yang dibuat dengan menargetkan permasalahan spesifik dari target pasarmu. Konten ini dinamakan gated content karena untuk mendapatkan konten eksklusif ini target pasar anda harus melewati ‘gerbang’ dengan mengisi nama, email, dan beberapa informasi relevan.
Sebagai contoh, seorang SEO Content Writer membutuhkan panduan menulis sebuah artikel yang sesuai dengan kaidah SEO. Setelah mencari-cari dengan kata pencarian “Cara menulis artikel SEO yang benar”, sampailah ia pada sebuah website yang menawarkan e-book rangkuman khusus mengenai kiat menulis artikel yang ramah mesin pencarian Google. Untuk mendapatkan ebook ini, si pengunjung cukup mengisi alamat e-mail miliknya untuk dapat mengunduh e-book tersebut.
E-book yang berisi kiat menulis artikel SEO di atas adalah salah satu contoh gated content yang dibuat untuk menyelesaikan masalah dari SEO Content Writer pemula.
Biasanya ‘gerbang’ ini biasa dapat berupa landing page khusus yang memunculkan form berisi kolom-kolom untuk diisi. Namun tak jarang juga ‘gerbang’ juga bisa memunculkan pop-up yang berisi form untuk mengisi nama dan email muncul ketika pengunjung website anda masuk untuk pertama kali.
Jika sudah mengisi, anda baru bisa memperoleh informasi yang dijanjikan di awal. Informasi ini bisa berupa artikel eksklusif, kalender, tools sederhana namun berguna, layanan khusus, video spesial, e-book yang sudah dikurasi, dan masih banyak bentuk lagi!
Kenapa anda harus membuat gated content?
Dalam kebanyakan situasi, kebanyakan calon pelanggan tidak akan membeli produk atau memakai layanan yang anda tawarkan pada interaksi pertama. Interaksi yang dimaksud di sini adalah interaksi dalam upaya content marketing.
Mereka perlu membangun impresi dan kepercayaan terlebih dahulu. Bahkan, tahukan anda bahwa dibutuhkan enam sampai delapan interaksi sebelum calon pelanggan membeli produk anda? Angka ini bisa meningkat apabila produk anda memiliki harga yang cukup mahal atau butuh usaha lebih.
Oleh karena itu, agar pelanggan potensial anda mengenali produk atau jasa anda lebih baik, anda harus memaksimalkan setiap saluran yang dapat digunakan untuk berinteraksi. Dengan menggunakan gated content, anda dapat menjangkau calon pelanggan secara langsung dan spesifik.
Ini disebabkan oleh kebanyakan gated content mengandalkan kanal distribusi e-mail untuk berinteraksi. Dengan mengirimkan konten anda secara berkala kepada calon pelanggan dengan lebih personal, anda memperkecil angka interaksi yang dibutuhkan agar pelanggan percaya.
Nah, buat yang penasaran, berikut adalah beberapa gated content yang umum dipakai banyak perusahaan yang dapat anda coba buat:
E-book
Membuat e-book untuk gated content nggak sulit. Anda tidak perlu membayangkan diri anda untuk menulis berpuluh-puluh halaman untuk pelanggan anda. Membuat e-book dalam bentuk 5-10 halaman saja sudah cukup.
Hal yang perlu anda perhatikan adalah apakah informasi yang disampaikan dapat membantu pembaca anda untuk menyelesaikan permasalahan yang spesifik mereka miliki. Jika anda memiliki banyak ide, bisa memuat banyak informasi, namun membaginya dalam beberapa bagian membentuk serial.
Apabila memungkinkan, e-book yang anda buat mampu membantu audiens anda mencapai goals yang mereka buat. Begitu juga dalam menghindari atau menghilangkan potensi permasalahan yang dihadapi. Bila anda mampu menciptakan imbas yang signifikan, maka pelanggan akan semakin percaya dengan anda.
Cheat Sheet
Sama halnya dengan e-book, cheat sheet merupakan konten atau tools sederhana yang anda buat agar pembaca anda mampu mencapai tujuan atau melaksanakan tugas dengan lebih efisien. Di sini, tujuanmu adalah mempermudah pekerjaan melalui teknologi seperti spreadsheet, template, atau infografis yang sudah terkurasi dengan baik.
Sebagai contoh apabila audiens anda adalah yaitu para pasangan yang sedang merencanakan pernikahan, mungkin anda dapat menawarkan checklist hal yang perlu disiapkan untuk menikah. Bisa juga anda siapkan spreadsheet yang disertai budgeting untuk setiap keperluan.
Webinar
Untuk anda yang belum familiar, webinar atau web seminar mirip dengan konsep facebook live. Namun biasanya webinar dibawakan dengan jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya. Gated content ini membutuhkan usaha, waktu persiapan, dan biaya yang lebih untuk berlangsung dengan baik.
Seminar online ini berfungsi mengedukasi para pembaca tentang sebuah topik yang bisa bermanfaat bagi keberlangsungan usaha mereka. Para calon penonton yang tertarik dengan webinar perlu mendaftarkan diri mereka dengan memberikan informasi pribadi untuk dapat mengikuti aktivitas.
Terkadang, webinar tertentu menyediakan kolom diskusi dimana perserta bisa memberikan pertanyaan, jawaban, dan berbincang-bincang dengan semua yang terlibat. Jika webinar pertama sukses, anda perlu mempertimbangkan untuk membuat sebuah serial kelas online yang berbicara tentang cakupan topik yang lebih luas.
Tujuan utama dari kita membuat gated content yaitu mendapatkan informasi yang cukup personal dari calon customer kita (seperti: email dan nomor handphone) agar kita dapat mendistribusikan konten yang kita buat secara lebih personal kepada calon customer kita
Oleh karena itu, anda perlu membuat konten yang menyentuh problem yang sangat spesifik yang dimiliki oleh calon customer anda. Sehingga mereka akan dengan rela dan senang hati untuk menukarkan informasi personal mereka dengan konten yang anda buat dan yang lebih baik lagi mereka akan dengan menanti konten-konten yang akan anda buat berikutnya karena sangat relevan dan membantu mereka.