Home » Ini nih, 6 Trend PR 2024 Prediksi LinkedIn sama Forbes

Ini nih, 6 Trend PR 2024 Prediksi LinkedIn sama Forbes

forbes dan linkedin prediksi trend pr 2024

In this article

Setiap tahun, tren dalam Public Relations (PR) cenderung berubah seiring dengan kondisi pasar dan kebutuhan klien. Forbes, majalah yang membahas seputas bisnis, memprediksi bahwa tren PR di 2024 salah satunya akan dipengaruhi kondisi ekonomi dunia yang tidak stabil, seperti beberapa tahun terakhir.

Hal serupa juga diungkap oleh LinkedIn, yang mengutip postingan Market Cross, bahwa perkembangan teknologi akan banyak merubah industri PR di tahun-tahun mendatang. Tidak hanya soal analisis data, tapi AI juga akan semakin sering digunakan oleh para praktisi PR

Karena itu, simak rangkuman prediksi tren dalam industri PR di bawha ini, untuk persiapan bisnis Anda sebelum memasuki tahun 2024.

6 Trend PR Tahun 2024 ala LinkedIn dan Forbes

Berikut prediksi 6 trend PR di tahun depan menurut LinkedIn dan Forbes yang bisa Anda adaptasi.

1. Penggunaan AI dalam Analisis Data akan Naik

penggunaan ai oleh macdonald's jadi tren di 2024
Contoh Trend PR 2024, Adaptasi AI oleh McDonald’s Drive Through Amerika. Sumber: Freepik

Teknologi AI saat ini sedang berkembang pesat dan diprediksi akan semakin sering digunakan pada tahun 2024. Dalam konteks PR, Anda dapat memanfaatkan AI untuk mengolah data, meramalkan perilaku konsumen, menganalisis pasar, dan menggunakan teknologi speech-to-text.

Sebagai contoh, McDonald’s di Amerika telah menggunakan AI dengan teknologi speech-to-text untuk mencatat pesanan secara otomatis dan memberikan rekomendasi menu berdasarkan pesanan sebelumnya.

Starbucks Amerika juga mengintegrasikan AI dalam aplikasinya untuk mengumpulkan dan menganalisis data transaksi pelanggan dalam jumlah besar. Hal ini membantu Starbucks menyajikan rekomendasi produk yang berbeda-beda sesuai dengan keunikan dan kebiasaan belanja setiap pelanggan.

Rekomendasi ini meningkatkan konversi dalam aplikasi Starbucks sebanyak 20%, terutama pada jam-jam sibuk.

2. Stakeholder akan Terlibat Semakin Dalam

Di era media sosial dan komunikasi yang semakin instan, suatu bisnis dapat menghadapi krisis kapan saja. Di masa mendatang, manajemen krisis akan menjadi semakin penting, di mana organisasi dalam bisnis tersebut harus bersiap untuk merespons dengan cepat dan efektif. Hal ini menuntut stakeholder untuk terlibat lebih sering dan dalam.

Contohnya terjadi dengan Carrefour Brasil pada tahun 2020, di mana terdapat tindakan rasisme oleh penjaga gerai yang mengakibatkan kematian seorang warga. Kejadian tersebut menyebabkan kemarahan warga, yang tidak mungkin bisa direspon dengan permintaan maaf biasa.

Lebih dari itu, CEO Carrefour selaku stakeholder mengeluarkan tweet pribadi sebagai bentuk tanggapan. Tweet tersebut mencerminkan keprihatinan dan menjelaskan bahwa insiden yang terjadi bukan bagian nilai-nilai perusahaan yang Ia junjung.

Serangkaian tweet pribadi dan tanggapan cepat dari stakeholder Carrefour tersebut berhasil meraih lebih dari 1500 likes dan 300 retweet sebagai bentuk dukungan dari audiens.

respon ceo carrefour terhadap insiden di brasil
Stakeholder Carrefour Terlibat Langsung saat Insiden Tahun 2020 dan Mendapat Banyak Dukungan. Sumber: X

3. Perhatian terhadap ESG Meningkat

Tahun 2024, diprediksi akan lebih banyak konsumen yang peduli soal isu lingkungan dan sosial. Salah satu bentuk kepeduliannya adalah konsumen akan membeli produk yang lebih memperhatikan masalah Environment, Social, and Governance (ESG).

Tren ini didukung hasil survey, sebanyak 23% Gen Z yang berumur antara 18-25 tahun, rela membayar 30% lebih mahal untuk produk yang mengutamakan ESG.

Contoh brand yang peduli isu lingkungan (Environment) dan sosial adalah Olymplast. Lewat kampanye #8etterLife, brand ini melakukan pembersihan sampah secara massal di Makassar, akhir Oktober kemarin. Mereka juga mengeluarkan seri produk khusus, menggunakan 100% plastik sampah hasil daur ulang.

Ada juga Unilever yang dalam laporan keuangan di 2019 dan 2020 kemarin, tercatat jajaran Presiden Komisaris serta Komisaris Independen mereka tidak punya saham dalam perseroan tersebut. Hal ini menunjukkan, Unilever konsisten menjaga tata kelola (Governance) perusahaan agar tetap independen dan mengurangi praktik KKN.

4. Konsumen akan Lebih Selektif Akibat Ketidakstabilan Ekonomi

Kondisi pandemi, inflasi, perang, dan suku bunga yang menjadi masalah beberapa tahun terakhir, membuat perekonomian di tahun 2024 mungkin akan terasa lebih tidak pasti dibandingkan biasanya. Konsumen pun akan lebih berhati-hati dalam memilih produk dan hanya memilih yang benar-benar diperlukan.

Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebagai penilai daya beli masyarakat menunjukkan penurunan. Pada Mei lalu, IKK di Indonesia mencapai 128,3 dan terus turun hingga 121,7 pada September kemarin.

Untuk mengatasi masalah tersebut, tanyakan kepada konsumen Anda mengenai kebutuhan paling mendasar dan krusial bagi mereka di masa sulit ini. Anda dapat mengajukan pertanyaan tersebut melalui pesan WhatsApp atau direct message (DM) media sosial untuk mendapatkan pemahaman langsung tentang kondisi mereka.

Sampaikan juga kendala-kendala yang dihadapi oleh bisnis Anda. Buatlah konten yang menggambarkan situasi perusahaan di tengah ketidakstabilan ekonomi. Ini bertujuan untuk membantu bisnis dan konsumen Anda bersama-sama mengatasi kebutuhan di tengah ketidakpastian ekonomi yang mungkin masih terjadi pada tahun 2024 mendatang.

5. Akan Semakin Banyak Konten PR Berbasis Data

Pada 2024, kebanyakan konten PR akan dibuat berdasarkan olahan data dan analisis dari konsumen. Karena bagi sebagian bisnis yang sudah menjalankan strategi tersebut, terbukti mampu menghasilkan ROI 3-5 kali lebih banyak. 

Untuk membuat konten tersebut, kumpulkan informasi dari basis data brand Anda sendiri. Analisis dan rangkai data tersebut agar menarik bagi jurnalis. Ini seperti yang dilakukan United Airlines ketika menggunakan layanan cloud computing dari Amazon Web Service (AWS).

AWS membantu United Airlines memproses sekitar 28 gigabyte data per menit, dan menghemat US$120 juta dengan biaya investasi kurang dari US$10 juta. Data ini kemudian dapat dibuat laporan, untuk membantu menjawab masalah audiens dan kebutuhan berita jurnalis. Hasilnya, beberapa media online turut memberitakan kerja sama tersebut

Metode lain yang efektif untuk mengumpulkan data adalah dengan riset market dan juga survei. Ini sangat berguna untuk memahami perilaku konsumen. Selain itu, insight baru seputar perubahan perilaku market selalu menarik bagi jurnalis, terutama kalau survei melibatkan koresponden dari konsumen yang banyak.

6. Komunitas Micro-influencer Semakin Kuat

komunitas micro-influencer diprediksi semakin berkembang
Micro-influencer jadi Trend PR 2024. Sumber: Freepik

Sekarang, dunia influencer marketing juga sering digunakan dalam strategi PR untuk membantu menciptakan reputasi positif dan online presence suatu brand. Karena itu, segala perubahan algoritma media sosial yang terjadi secara berkala, juga menyebabkan bergesernya trend PR di ranah influencer.

Diperkirakan pada tahun 2024, kerja sama dengan micro-influencer (dengan jumlah followers antara 1.000-100.000) diprediksi akan lebih efektif dibandingkan bersama macro-influencer (dengan jumlah followers di atas 100.000).

Ini karena meskipun jumlah followers-nya lebih sedikit, banyak micro-influencer yang punya engagement rate (ER) lebih tinggi. Menurut Statista pada tahun 2022, rata-rata micro-influencer bisa menghasilkan ER sekitar 2% lebih tinggi dibandingkan macro-influencer.

Hal ini karena micro-influencer punya audiens yang lebih spesifik, memungkinkan mereka untuk membentuk komunitas yang kuat dengan para followers. Selain itu, mereka sering berinteraksi secara langsung dengan followers, seperti membalas pesan dan komentar.

Inilah beberapa trend PR yang dapat Anda terapkan dalam strategi di tahun 2024. Menyesuaikan diri dengan tren dan kondisi pasar perlu dilakukan secara terus-menerus untuk menemukan peluang, mengatasi tantangan, dan memudahkan pengambilan keputusan untuk bisnis Anda.

Tapi terkadang, implementasi dan adaptasi akan sulit untuk dilakukan kalau Anda tidak punya tim PR yang berpengalaman. Jadi, tidak ada salahnya Anda mencari bantuan dari agensi PR khusus seperti Content Collision.

Kunjungi Content Collision untuk mencari strategi PR yang tepat untuk bisnis Anda di tahun 2024 mendatang. Konsultasikan segala kebutuhan PR Anda bersama tim kami, gratis!

Written by
Subscribe to C2 Media Newsletter
Written by
Subscribe to C2 Media Newsletter
Related Post