Sebuah survei dari perusahaan agensi We Are Social melaporkan bahwa pada awal tahun 2016, pengguna internet di Indonesia akan mencapai angka 88 juta orang. Mayoritas penduduk Indonesia yang pada umumnya masih berumur di bawah 30 tahun dan aktif mengikuti perkembangan teknologi membuat digital marketing di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Saat ini, perkembangan digital marketing dalam dunia bisnis sudah semakin banyak mendapatkan perhatian dari para pelaku bisnis di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, Internet akan menjadi sarana yang paling penting bagi para pelaku bisnis unftuk menggaet pasar mereka. Perusahaan riset pasar Emarketer memprediksi bahwa pada akhir tahun 2016, satu dari sepuluh dolar yang akan digunakan untuk iklan akan dialihkan ke digital marketing (termasuk mobile advertising) dan akan terus berkembang menjadi satu dari empat dolar pada tahun 2019.
Banyak pelaku bisnis termasuk Shinta Dhanuwardoyo, pendiri sekaligus CEO dari bubu.com (agensi digital bergengsi di Indonesia) yang percaya bahwa digital marketing sesungguhnya memiliki peran yang lebih efektif dibandingkan dengan iklan traditional. Shinta memberi tahu tim Content Collision bahwa salah satu keuntungan digital marketing yang paling signifikan adalah penggunaannya dapat diukur dan ditargetkan dengan spesifik.
Dengan menggunakan digital marketing, pelaku bisnis juga dapat menilai dampak dari iklan yang perusahaan mereka lakukan melalui data-data yang dihasilkan. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk menilai apakah usaha pemasaran yang dilakukan berhasil atau tidak.
Penggunaan digital marketing juga dapat membantu menargetkan segmentasi pasar yang paling berpotensi untuk perusahaan melalui demografis, jenis kelamin dan bahkan melalui profesi dan hobi calon pelanggan. Selain itu, strategi digital marketing juga umumnya lebih murah dan mudah untuk disesuaikan.
Shinta menambahkan bahwa ketika berbicara tentang digital marketing, yang dibahas tentu saja tidak hanya mengenai media. Akan tetapi bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan calon pelanggan juga merupakan hal yang sangat penting. Sebelum memulai perencanaan strategi digital marketing, baik itu pembuatan blog perusahaan atau pun video viral, perusahaan harus mampu memahami karakteristik serta tren digital di Indonesia berikut ini terlebih dahulu.
Media sosial tetap menjadi juara
Sebuah riset menunjukkan bahwa 95 persen pengguna internet di Indonesia menggunakan media sosial. Seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, maupun YouTube merupakan media sosial yang sudah sudah menjadi situs yang wajib dikunjungi setiap harinya.
Tentu saja sudah bukan merupakan rahasia kalau pengguna internet Indonesia sangat mencintai media sosial . Facebook dijadikan sebagai sarana untuk berbagi cerita dan opini pribadi. Instagram merupakan tempat untuk berbagi foto kehidupan sehari-hari atau gambar-gambar seni digital. Twitter pun bisa menjadi sarana untuk menunjukkan solidaritas. Seperti apa yang dilakukan warga Jakarta pada saat serangan teroris. Yang mana pengguna Twitter dari Indonesia banyak hashtag #KamiTidakTaku hingga menjadi trending topik dunia sebagai tanda solidaritas.
Maka dari itu, tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial memang merupakan cara yang ampuh untuk mencapai target pasar di Indonesia. Menurut Shinta, peran media sosial saat ini sudah bukan hanya sekedar sebagai jejaring sosial. Akan tetapi juga sebagai sarana untuk memberikan wawasan yang lebih kaya. Sehingga penting bagi perusahaan-perusahaan untuk bisa memanfaatkannya dengan baik.
Mobile marketing adalah kewajiban
Sebuah laporan dari Redwing Asia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan pasar mobile terbesar keempat di dunia dengan 278 juta pengguna mobile. Angka tersebut bahkan melebihi penduduk Indonesia sendiri dan terjadi karena sejumlah penduduk Indonesia memiliki lebih dari satu ponsel. Jumlah pengguna yang banyak juga membuat permintaan konten digital yang meningkat drastis.
Hal ini membantu menciptakan peluang besar bagi siapapun yang ingin memanfaatkan konten digital. Akan tetapi, tentu saja strategi digital marketing yang perusahaan Anda lakukan wajib mengusung konsep mobile friendly. Calon pelanggan harus bisa mengakses produk perusahaan Anda di ponsel mereka di saat mereka terjebak macet di kota Jakarta. Vserv memprediksi bahwa pendapatan dari iklan digital akan mencapai angka 845 juta dollar pada akhir tahun 2016.
Stay up-to-date
Berbicara tentang kesuksesan digital marketing di tanah air. Salah satu contoh terbaik yang dapat kita pelajari adalah iklan film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) yang dibuat oleh LINE beberapa tahun silam. Selain pertumbuhan pengguna LINE yang signifikan, iklan ini juga berhasil mendorong merk-merk lain seperti Indomie, Heineken, dan Coca-cola untuk mengikuti konsep yang sama.
Mengingat pemutaran film AADC 2 yang merupakan kelanjutan dari film pertama baru saja berlangsung dan sudah menjadi topik pembicaraan hangat di Ibu kota. Kemungkinan besar merk-merk tersebut akan kembali memanfaatkan fenomena ini untuk menciptakan kampanye viral yang baru.
Faktor lain yang tidak kalah penting dalam perkembangan digital marketing di Indonesia adalah besarnya pengaruh dari para “artis media sosial” terkemuka. Masyarakat Indonesia cenderung akan mengikuti tren yang diciptakan oleh orang-orang populer di dalam sirkulasi jejaring media sosial mereka.
Hal ini bisa dilihat dari banyaknya penghasilan yang diraup oleh para selebriti Instagram melalui kegiatan endorsement. Begitu juga dengan pengguna Twitter yang memanfaatkan jumlah pengikut yang dimiliki untuk mendapatkan penghasilan melalui iklan endorsement di akun mereka.
Shinta menambahkan bahwa selain bisa meraup data dalam jumlah yang banyak, perusahaan juga dapat memanfaatkan media digital untuk berinteraksi dengan pelanggan. Shinta berharap bahwa perusahaan di Indonesia dapat terus memanfaatkan digital marketing dengan baik dan terus berinovasi dalam memperkenalkan produk mereka.
[wpforms id=”532″ title=”true”]