Kamu sedang belajar bikin konten menarik di blog tapi bingung mau mulai darimana? Saran pertama adalah coba menggunakan WordPress sebagai Content Management System (CMS) kamu. WordPress sudah menjadi CMS yang paling banyak digunakan saat ini dengan berhasil mendominasi 4,5% dari internet, dan bahkan melebihi Joomla dan Drupal.
WordPress juga sangat SEO friendly. SEO (Search Engine Optimization) adalah sebuah strategi untuk meningkatkan search ranking dan traffic dari blog kamu. Semakin tinggi search ranking kamu, maka semakin tinggi pula posisi blog kamu pada halaman hasil pencarian Google.
Bagaimana sih cara meningkatkan SEO ketika kamu menggunakan WordPress? Berikut 5 caranya.
1. Menggunakan SEO plugin
Keuntungan lain menggunakan WordPress adalah plugin-nya yang bersifat SEO friendly. Plugin SEO WordPress yang paling terkenal adalah Yoast SEO, yang menyediakan fitur pengecekan konten, sugesti, dan masih banyak lagi. Berikut beberapa di antaranya:
Snippet editor mengizinkan kamu untuk memodifikasi SEO title, meta description, dan slug (URL). SEO title adalah judul yang ditampilkan ketika blog kamu muncul di hasil pencarian search engine.Meta description adalah deskripsi singkat dari konten kamu. Di dalam meta description sebaiknya juga dimasukkan keyword.Slug (URL) juga sebaiknya mengandung keyword dan tidak terlalu panjang. URL membantu memperjelas apa isi dari blog kamu.
Snippet preview memperlihatkan tampilan dari SEO title, slug, dan meta description yang akan ditampilkan di hasil pencarian search engine.
Content analysis kemudian akan mengecek Snippet editor dan konten yang sudah kamu tulis di WordPress. Jika hasilnya belum maksimal, Yoast SEO akan memberikan beberapa sugesti yang bisa kamu perbaiki dari konten kamu.
Tidak hanya itu, content analysis juga menggunakan Flesch Reading Ease untuk mengecek tingkat readability melalui panjang kalimat dalam satu paragraf, pemilihan kata, dan format yang kamu gunakan. Untuk sementara fitur ini hanya berfungsi apabila kamu menggunakan bahasa Inggris di konten kamu.
2. Memilih jenis keyword
Yang paling penting ketika ingin meningkatkan SEO adalah penggunaan keyword yang tepat. Ada 2 jenis keyword, yaitu long-tail keyword dan short-tail keyword. Penggunaan keyword ini sangat bergantung dengan tujuan blog kamu.
Short-tail keyword berkomposisi maksimal 3 kata dan sifatnya sangat general. Sebagai contoh, “cinta”, “restoran seafood”, atau “Pokemon Go”. Sama halnya kalau kamu membuat konten untuk berjualan item, kamu akan memasang keyword seperti “DVD player”, “cincin kawin”, atau “aneka jam tangan”. Short-tail keyword mampu menarik banyak traffic ke blog kamu karena lebih gampang dicari search engine, tapi kompetisinya juga ketat. Jika blog kamu tidak menonjol, maka kecil kemungkinan traffic kamu akan meningkat. Kalau menggunakan short-tail keyword, kamu harus rajin mempromosikan blog kamu.
Bisa dilihat kalau hasil pencarian short-tail keyword lebih banyak didominasi oleh perusahaan e-commerce besar.
Lain halnya dengan long-tail keyword yang berisikan lebih dari 3 kata dan sifatnya sangat spesifik. “Restoran seafood lokasi XXXX murah” adalah salah satu contohnya. Karena sangat spesifik, traffic yang dihasilkan juga kalah jauh dibandingkan dengan short-tail keyword. Namun, selain kompetisi yang lebih sedikit, orang yang mengunjungi konten kamu cenderung loyal karena blog kamu memberikan sesuatu yang benar-benar dicari. Penggunaan keyword ini cocok jika kamu ingin memberi keunikan tersendiri di blog kamu. Jadi, pastikan dahulu blog kamu punya perbedaan mencolok dibandingkan konten serupa lainnya.
Hasil pencarian long-tail keyword terlihat lebih memberikan jawaban langsung.
3. Tools untuk keyword
Setelah memutuskan jenis keyword yang ingin digunakan, selanjutnya kamu memastikan apakah keyword yang kamu gunakan sering dicari di search engine. Caranya adalah dengan menggunakan Google Adwords: Keywords Planner dan Ubersuggest.
Dengan menggunakan Keywords Planner, kamu cukup memasukkan beberapa keyword yang ingin digunakan dan Google akan menampilkan jumlah pencarian rata-rata per bulan untuk setiap kata. Google juga akan menunjukkan keyword-keyword yang relevan dengan jumlah pencariannya.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pencarian dengan keyword Pokemon Go mencapai rata-rata pencarian 3 juta per bulan. Keyword yang mengandung kata-kata seperti yang ditampilkan pada gambar akan memaksimalkan pencarian.
Keywords Planner juga memberikan beberapa alternatif frase pendek berdasarkan keyword serupa. dan dari gambar diatas bisa dilihat kalau kata “download aplikasi” mencapai rata-rata pencarian 74 ribu per bulan.
Berbeda dengan Keywords Planner, Ubersuggest lebih terarah kepada long-tail keyword dan bertujuan memberi kalimat bantuan setelah kamu memasukkan sebuah keyword.
4. Link
Linking (mirip endorse) dalam blog sangat bermanfaat untuk meningkatkan SEO. Tidak ada salahnya memasukkan internal link ke konten baru kamu dari post yang sudah lama. Dengan begini, kamu bisa menaikkan traffic kedua post dalam website yang sama sekaligus.
Selain internal link, ada juga berbagai tipe linking seperti inbound link dan outbound link. Inbound link mengarahkan traffic dari suatu website ke blog kamu. -nya, inbound link adalah proses dimana kamu di endorse. Sementara outbound link adalah kebalikannya, dimana kamu memasukkan link dari website orang lain ke blog kamu.
5. Page speed
Strategi yang satu ini cukup sering dilupakan ketika ingin meningkatkan SEO pada blog. Page speed merupakan lamanya waktu untuk membuka semua konten pada satu halaman blog post (termasuk gambar, video, dan media lainnya).
Semua orang lebih memilih untuk masuk ke blog yang bisa load dengan cepat. Ukuran cepat atau lamanya page speed dapat diukur dari besarnya ukuran media yang dimasukkan, redirects, format penulisan, dan sebagainya. Untungnya, di WordPress kamu bisa ‘untick’ kotak yang tertulis “Link images for larger size” sehingga gambar yang kamu masukkan tidak diperbesar secara otomatis.
Yuk, praktikan tips-tips meningkatkan SEO ini dan lihat perbedaan hasilnya. Dijamin traffic blog kamu pasti akan meningkat!