Semua perusahaan, baik besar maupun kecil, ingin mendapatkan perhatian dari publik, salah satunya yaitu melalui media massa. Namun, tak banyak yang tahu bagaimana cara mendapatkan media peliputan ataupun mengirim press release ke media. Karena itulah, kali ini Content Collision akan membocorkan beberapa cara agar dapat diliput media secara gratis, baik melalui email redaksi, email personal jurnalis, Whatsapp, hingga tatap muka langsung.
Hubungan baik dengan media adalah salah satu modal yang harus dimiliki oleh semua perusahaan startup. Bagaimana tidak? Dengan jutaan hingga ratusan juta pembaca yang dimiliki, media merupakan tempat terbaik bagi startup untuk memasarkan diri dan produk/jasa mereka. Karena itu, press release kerap jadi senjata andalan bagi para startup untuk melakukan komunikasi dengan calon pengguna.
Permasalahannya, banyak startup di luar sana yang kesulitan mendapat liputan dari media. Selain karena hambatan finansial dan reputasi yang belum terbangun, biasanya hal ini juga disebabkan oleh hubungan yang kurang dekat dengan jurnalis dan redaksi dari kantor media yang menjadi target.
Apapun alasannya, sebagai perusahaan rintisan, Anda tetap perlu berusaha mendapatkan liputan dari media. Jika perusahaan atau produk/jasa jualan Anda tak pernah diangkat di berita, kepercayaan calon pengguna pun ikut berkurang. Bisa jadi mereka akan ragu untuk membeli atau mencoba melakukan transaksi karena mereka berpikir ulang tentang model bisnis yang Anda jalankan. Sebaliknya, jika Anda dapat menjalankan strategi Public Relations (PR atau humas) yang baik, maka reputasi perusahaan akan kian cemerlang, baik di mata pengguna, mitra bisnis, calon karyawan, hingga investor.
Karena itulah, Anda perlu tahu betul cara mengirim press release ke media agar berita Anda bisa dimuat, hingga cara mengundang wartawan untuk meliput event perusahaan. D sini, Content Collision ingin berbagi tips membuat press release yang masuk ke radar mereka, berdasarkan pengalaman kami melayani lebih dari 100 perusahaan teknologi selama beberapa tahun terakhir.
Inbox Bersama Redaksi
Yang dimaksud inbox bersama editorial adalah e-mail redaksi yang dicantumkan untuk publik dan dapat digunakan oleh seluruh anggota tim editorial dari redaksi terkait. Sebagai contoh, redaksi@detik.com, redaksisuaraindonesia17@gmail.com, redaksi@mediaindonesia.co.id, dan redaksi@tribunnews.com.
E-mail bersama editorial ini bisa ditemukan dengan mudah melalui situs online redaksi terkait. Namun, menembus redaksi melalui e-mail ini sangatlah sulit. Namun, jalur ini cukup sulit membuahkan liputan media. Pasalnya, e-mail bersama sangat jarang dibuka oleh tim editorial sebuah redaksi. Selain itu, biasanya tidak ada satu orang pun yang ditetapkan secara spesifik untuk mengelolanya. Jikapun ada, pengelolaan e-mail ini umumnya diserahkan pada editor in chief. Namun, kepala editor pun biasanya juga sudah terlalu sibuk untuk memeriksa e-mail pribadinya setiap hari.
Karenanya, tak jarang e-mail bersama ini dijadikan senjata terakhir oleh tim editorial untuk mendapatkan bahan berita. Namun, dengan semakin derasnya arus informasi di era digital ini, tim editorial pun sangat jarang mengalami kesulitan dalam mencari topik berita terbaru.
Oleh karena itu, memanfaatkan kanal yang satu ini kurang direkomendasikan jika Anda ingin mendapatkan liputan dari sebuah media.
Inbox pribadi jurnalis
Meski tidak sesulit menembus inbox bersama redaksi, mendapat liputan berita melalui e-mail pribadi dari sang jurnalis juga bukan merupakan hal mudah. Berdasarkan pengalaman dari rekan-rekan kami yang juga merupakan jurnalis sebelumnya, tidak jarang ditemukan angka 9999+ pada notifikasi inbox mereka.
Artinya, jurnalis-jurnalis tersebut lebih dari 10.000 e-mail yang belum dibuka. Bisa dibayangkan kan, kalau mereka tidak akan sempat membuka e-mail tersebut satu per satu?
Inilah alasan mengapa mendapat liputan dengan mengirimkan press release secara langsung ke e-mail pribadi jurnalis tidak begitu mudah. Jika Anda beruntung, mungkin jurnalis yang bersangkutan bisa tertarik dengan rilis Anda jika Anda menggunakan e-mail subject yang menarik.
Untuk mendapatkan kontak e-mail pribadi seorang jurnalis, Anda bisa mencarinya secara online. Tool seperti RocketReach.co bisa sangat membantu jika sang jurnalis memiliki halaman LinkedIn. Dari situ, Anda bisa terhubung dengan si jurnalis dan meminta e-mail pribadinya.
Atau, jika Anda ingin meningkatkan peluang, Anda bisa juga menanyakan kepada teman-teman Anda yang memiliki kontak e-mail jurnalis.
WhatsApp Pribadi Jurnalis
Untuk mendapatkan kontak WA pribadi dari seorang jurnalis, Anda bisa menghubungkan diri melalui LinkedIn untuk meminta langsung nomor WA-nya, atau mencari kontaknya melalui rekan-rekan Anda.
WA pribadi jurnalis merupakan cara yang jauh lebih efektif agar mendapatkan peliputan media. Alasannya adalah karena pesan WA akan lebih mudah mengambil perhatian si jurnalis, sehingga akan lebih besar kemungkinan ia membaca rilis dan membalas pesan Anda.
Namun, mengirimkan rilis ke nomor pribadi jurnalis juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Berdasarkan pengalaman yang kami rangkum dari rekan-rekan jurnalis kami, mereka akan sangat terganggu apabila mendapat kiriman rilis yang tidak sesuai dengan desk mereka.
Jangan sampai Anda mengirimkan rilis tentang peluncuran obat kesehatan kepada seorang jurnalis teknologi. Jika ia sudah kelewat jengkel, maka bukan tidak mungkin ia akan terus mengabaikan pesan WA Anda kedepannya. Kalau sudah begitu, Anda sendirilah yang akan rugi karena kehilangan satu aset relasi media Anda.
Namun demikian, jika pun rilis yang Anda kirimkan sudah cocok dengan desk-nya, belum tentu si jurnalis akan meliput berita tersebut secara otomatis. Sebab, dengan topik yang sesuai, belum tentu ulasan yang ada di dalam rilis tersebut cocok dengan gaya berita yang ia siarkan. Karena itu, jangan kaget bila di tengah obrolan WA, si jurnalis tidak membalas chat Anda lagi. Kami mengamati bahwa jurnalis di Indonesia memiliki karakter yang sungkan, sehingga sering enggan menjelaskan mengapa rilis Anda tidak cocok untuk diulas.
Ada juga jurnalis yang akan terang-terangan menyatakan ketidakcocokan sebuah rilis sehingga tak bisa tayang. Inilah saat yang baik untuk mulai menanyakan jenis rilis seperti apa yang cocok dengan mereka. Dengan mengobrol santai dan terbuka, Anda pun bisa memahami lebih baik karakter jurnalis, kebutuhan mereka, serta kebijakan redaksi media yang bersangkutan.
Diskusi Santai
Tidak hanya urusan menyebarkan, Anda harus meluangkan waktu untuk berkenalan dan mendekatkan diri dengan para jurnalis di Indonesia; tidak bisa ujug-ujug menyebarkan siaran pers tanpa ba-bi-bu. Bisa-bisa berita penting Anda malah terabaikan hanya karena kamu tidak menggunakan pendekatan yang benar. Tidak melulu soal bisnis, kamu juga perlu membangun relasi!
Nah, salah satu cara terbaik untuk membangun relasi dengan jurnalis adalah mengadakan pertemuan, baik secara tatap muka maupun virtual. Anda juga bisa mengundangnya untuk makan siang atau sekadar ngopi bersama agar obrolan bisa mengalir dengan santai.
Perlu diingat, ketika mengundang seorang jurnalis untuk bertemu, sebaiknya Anda tidak langsung menyodorkan press release. Sebagai gantinya, manfaatkanlah kesempatan ini untuk berkonsultasi tentang tipe berita seperti apa yang cocok dibahas oleh jurnalis tersebut.
Melalui diskusi tersebut, Anda bisa mendapatkan sejumlah tips agar berita Anda bisa diliput oleh si jurnalis. Tentunya, setiap jurnalis dan media memiliki preferensi tersendiri terkait berita yang akan ia liput. Jadi, Anda harus selalu menyesuaikan diri dengan jurnalis/media mana Anda bernegosiasi.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalin hubungan pertemanan dengan si jurnalis. Anda pun juga bisa sekalian menawarkan bantuan kepadanya jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Hubungan mutualisme seperti ini biasanya akan disambut baik oleh jurnalis dan memudahkan Anda untuk mendapatkan liputan media. Dengan begitu, ketika selanjutnya Anda mengirimkan rilis melalui email dan melakukan follow up lewat WA kepada jurnalis tersebut, ia akan lebih terbuka untuk berdiskusi dan membantu Anda.
Dari pengalaman kami berkecimpung di dunia media, gabungan pemanfaatan kedua kanal tersebut biasanya membuahkan hasil yang paling efektif. Mungkin, ini disebabkan karena budaya silaturahmi yang mengakar di Indonesia. Karenanya, sangat disarankan untuk membangun keakraban terlebih dahulu dengan jurnalis sebelum meminta pertolongan darinya.
Ternyata, cara mengirim press release ke media cukup rumit, ya? Karenanya, tidak heran apabila ada banyak perusahaan yang mengandalkan agensi PR untuk membantu kelancaran rilis mereka.
Content Collision sendiri sudah beberapa kali digandeng oleh brand sebagai tambahan bala tentara humas mereka untuk mendapat liputan media. Sebab, tidak hanya isi dari rilis yang memegang peranan, namun juga siapa yang menyebarkan rilis tersebut kepada para jurnalis media.
Jadi, klien kami sebenarnya sudah memiliki tim PR mereka sendiri yang mampu mendapat sekian liputan. Namun di luar itu, mereka juga masih memanfaatkan layanan kami untuk turut menyebarkan rilis ke media-media lain yang belum meliput berita mereka. Dengan begitu, klien pun akhirnya mendapat sejumlah liputan tambahan di kantor-kantor berita ternama.
Content Collision juga menawarkan jasa performance-based PR. Jadi, Anda akan mendapatkan return of investment yang jelas, sebab Anda hanya akan mengeluarkan biaya berdasarkan jumlah liputan media yang didapat. Kerennya lagi, Anda juga bisa memilih sendiri target media yang ingin disasar. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir kalau nantinya berita Anda akan dikirim ke media yang tidak relevan dengan kepentingan marketing perusahaan Anda.
Jika Anda berminat untuk berkonsultasi dengan kami seputar strategi PR yang cocok untuk perusahaan Anda, kami akan dengan senang hati meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan Anda. Siapa tahu, kami dapat membantu untuk menyebarkan berita yang Anda punya kepada para jurnalis untuk diliput oleh media!